Keanekaragaman hayati Thailand
Dalam upaya mewujudkan masyarakat netral-karbon pada tahun 2050, Toyota memperluas kemitraannya dengan WWF untuk memasukkan upaya konservasi di Thailand. Berlokasi di antara dua kawasan biogeografis besar – kawasan Indocina di sebelah utara dan kawasan Sunda di selatan, Thailand merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati paling beragam di dunia. Sayangnya, banyak spesies rentan menghadapi ancaman kepunahan. Menurut Konvensi Keanekaragaman Hayati dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)1, spesies yang terancam punah di Thailand terdiri dari 121 mamalia, 184 burung, 33 reptil, 5 amfibi, 218 ikan, dan tidak kurang dari 1.131 tumbuhan. Ancaman besar datang dari perburuan liar, penggundulan hutan ilegal untuk ekspansi pertanian, praktik penangkapan ikan yang merusak, dan gangguan yang disebabkan oleh kegiatan pariwisata dan transportasi.
Upaya konservasi di bawah kemitraan WWF-Toyota Motor Corporation mencapai Taman Nasional Kaeng Krachan dan Kui Buri di Thailand pada tahun 2018. Sasarannya adalah untuk menyempurnakan sistem pemantauan untuk harimau dan satwa liar lain yang mendiami kawasan hutan dilindungi. Taman Nasional Kaeng Krachan dan Kui Buri merupakan bagian dari Kompleks Hutan Kuiburi-Kaeng Krachan, yang terbentang seluas 3.000 kilometer persegi di bagian selatan Dawna-Tenasserim Landscape (DTL) yang melingkupi perbatasan Thailand-Myanmar. Kompleks hutan yang memiliki keanekaragaman hayati ini telah dinominasikan sebagai situs Warisan Alam UNESCO.
Dari Penangkapan Kamera hingga Riset dan Penerapan
Perangkap kamera, yang juga dikenal sebagai kamera jejak, telah dipasang untuk menyurvei populasi harimau, mangsanya, dan spesies mamalia lainnya di Taman Nasional Kaeng Krachan dan Kui Buri. Kamera yang dipicu sinar inframerah komersial ini beroperasi dengan interferensi minimal manusia.
120 kamera berpengaktif jarak jauh demikian telah dipasang di kedua taman nasional tersebut. Kamera-kamera ini memasok informasi krusial mengenai populasi dan distribusi berbagai spesies yang terancam. Peneliti melakukan analisis dan merancang rencana konservasi guna mendukung perlindungan dan pemulihan spesies dengan data dari perangkap kamera.
Berita bagusnya ialah bahwa dalam setahun terakhir, perangkap kamera ini berhasil menangkap gambar macan tutul, beruang hitam Asia, gaur, dan trenggiling. Dua harimau berhasil diketahui keberadaannya di Taman Nasional Kaeng Krachan dan jejak kaki harimau juga muncul lagi di Taman Nasional Kui Buri pada awal tahun 2019 setelah menghilang selama tujuh tahun.
Upaya yang masih berjalan di bawah kemitraan ini menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati di hutan tropis dataran rendah di Lanskap Dawna-Tenasserim.
Kemitraan Toyota dengan WWF
Pada bulan Juli 2016, Toyota Motor Corporation meresmikan perjanjian Global Corporate Partnership dengan World Wide Fund for Nature (WWF). Toyota menjadi produsen mobil pertama dan perusahaan Jepang pertama yang membuat kemitraan demikian dengan WWF. Kemitraan ini merupakan inisiatif di bawah Living Asian Forest Project oleh Toyota Motor Corporation, yang dimaksudkan untuk melestarikan kawasan hutan tropis di Asia Tenggara. Toyota Motor Corporation menjanjikan hibah tahunan sebesar US$1 juta untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati dan upaya penanggulangan perubahan iklim dalam kemitraan selama lima tahun tersebut. Kemitraan tersebut, yang pada awalnya hanya mencakup Borneo (Kalimantan) dan Sumatra di Indonesia, telah diperluas ke Thailand.
Toyota Motor Corporation membuat komitmen sendiri untuk membangun masyarakat yang netral-karbon pada tahun 2050. Toyota Environmental Challenge 2050 terdiri dari enam sub-sasaran yang menuntun upaya Toyota Motor Corporation menuju sasaran akhir 2050. Living Asian Forest Project, yang meliputi upaya lingkungan seperti kemitraan ini, merupakan cabang dari Toyota Environmental Challenge 2050.
Untuk informasi selengkapnya tentang Toyota Environmental Challenge 2050, kunjungi https://global.toyota/en/sustainability/esg/challenge2050/, dan https://www.wwf.or.jp/campaign/lafp/english/ untuk informasi selengkapnya tentang Living Asian Forest Project dari WWF.
Referensi
1 Convention of Biological Diversity. (n.d.). Thailand – Thailand – Detail Utama. Diambil dari https://www.cbd.int/countries/profile/?country=th